Sabtu, 02 Februari 2013

Status Yesus Dalam Bible



MENGKAJI STATUS YESUS
MELALUI AYAT-AYAT BIBLE

Perlu kita sadari bersama bahwa selama ini telah terjadi perbedaan pendapat antara Ajaran Islam dan Ajaran Kristen pada umumnya yaitu dikarenakan kesalahpahaman persepsi tentang siapa Yesus yang sebenarnya.
Dalam blog ini saya mencoba memberikan sebuah wacana yang patut untuk dicermati dan terus dikaji dan didialogkan oleh kalangan agamawan khususnya Islam dan Kristen berkenaan dengan status Yesus Kristus atau dalam Islam dikenal sebagai Isa Almasih as (‘alaihi salam) guna mencari kebenaran yang sesungguhnya, tentunya dengan argumen-argumen yang mempunyai dasar referensi Kitab-kitab suci kedua agama tersebut.
Bukan untuk memunculkan provokasi ataupun mempertajam perbedaan yang dapat memecah tali kedamaian dikalangan masing-masing umat akan tetapi ini merupakan sebuah kepedulian akan arti penting kemantapkan iman seseorang dalam beragama, karena dalam beragama pasti ada kebenaran mutlak yang harus kita raih melalui keseriusan mengkaji. Ini harus dimengerti dan dipahami, karena apa? Kita tidak mungkin kekal hidup didunia, akhir dari tujuan hidup ini adalah kembali kepada Tuhan yang dibuktikan dengan pasti matinya makhluk yang bernyawa, sedangkan Tuhan tidak mungkin beraneka ragam bentuknya sesuai persepsi manusia, pasti cuma ada satu Tuhan yang benar diantara pemahaman pemeluk agama-agama manusia, nah…melalui tulisan ini saya akan mencoba mengkaji dan mengungkap sebuah rahasia yang berkenaan dengan teologi dua agama besar dibumi ini yaitu perbedaan antara ajaran Islam dan Kristen khususnya menyoroti persesi ke-Tuhanan Yesus dalam ajaran Kristen.
Silahkan anda renungi, dan perlu dipahami dalam penulisan makalah ini tidak ada niatan untuk memaksakan seseorang untuk pidah agama - karena dalam agama Islam sendiripun terdapat prinsip “lakum diinukum waliyaddiin” (QS. 109:6) yang artinya “bagimu agamamu dan bagiku agamaku” maksudnya kuranglebih adalah; silahkan memilih agama menurut pemahaman anda dan sayapun memilih agama menurut keyakinan saya - akan tetapi hanya sebagai bentuk dorongan terhadap rekan-rekan penganut Ajaran Kristen untuk mencoba mengkaji atau lebih tepatnya mengkritisi kembali dengan menggunakan akal sehat yang logis berdasarkan AlKitab/bible itu sendiri dan bukan hanya meyakinidengan keimanan buta yang sulit dimengerti yang telah diwarisi turun menurun akan persepsi ke-Tuhanan Yesus. Bukankah mempelajari ilmu agama itu sendiri merupakan sebuah kewajiban? Jika memang anda peduli dengan ajaran Kristen mari kita gali keilmuan itu dengan anugrah akal yang diberikan Tuhan…
Saya yakin jika kita merasa kaum yang terpelajar yang mencintai keilmuan baik ilmu umum ataupun agama pasti akan merespon baik ajakan ini tanpa harus mencibir, mencemooh ataupun menghujat tindakan saya dalam berargumen di web ini dengan menuduh melakukan tindakan yang berisiko ataupun usil dengan menggoyahkan iman agama orang lain. Karena sungguh, kalau kita mau serius mengkaji dan mencermati dengan seksama kandungan ayat-ayat bible dalam ajaran Kristen maka akan banyak sekali kita temukan ketidak sesuaian-ketidak sesuaian antara ayat satu dengan ayat yang lain serta kontradiksi antara pemahaman yang diyakini saat ini dengan apa yang disampaikan oleh Yesus itu sendiri. Mohon maaf jika tulisan ini menjadikan kurang berkenan dihati pembaca khususnya pemeluk agama Kristen, sekali lagi saya mengajak untuk membuka diri dalam rangka mengungkap kebenaran iman, dengan kecerdasan dan kelapangan hati pembaca semoga kita dapat petunjuk dari Allah Swt. Amin.

Kamis, 31 Januari 2013

Silsilah Yesus


Jika kita berbicara berkaitan tentang figur Yesus yang Mulia dalam ajaran Kristen atau Isa Almasih putera Maryam dalam ajaran Islam, maka akan menimbulkan perbedaan umat ketiga agama langit (samawi), yakni Yahudi, Kristen (Nasrani) dan Islam, yang sudah 2000 tahun lebih berlalu tetapi tidak ada titik temu diantara penganut ketiga agama langit tersebut, mungkin hingga hari kiamat.

Yahudi sendiri telah mendeskreditkan Yesus bukanlah Mesias sang juru selamat, apalagi sebagai “Raja Yahudi” sebagaimana Daud as dan Musa as. Tetapi menurut Yahudi, Yesus Kristus- maaf - hanyalah seorang anak hasil hubungan diluar nikah antara Maria dan Yusuf si tukang kayu. Itulah sebabnya umat Yahudi dari golongan Farisi dan Saduki tidak menjadi Nasrani. Padahal Yesus sendiri adalah dari kalangan Bani Israel, yakni keturunan yakub as Ishak dan Ibrahim (Abraham) as. Berkenaan dengan hal ini  dalam Alkitab kita dapat informasi kemarahan Yesus atas tuduhan ia anak hasil zina. Hal ini diabadikan secara jelas dalam Alkitab (Bible) berikut ini :

Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh aku. Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang kudengar dari Allah.”
Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari hasil zina. Bapa kami satu, yaitu Allah.” (Injil Yohanes 8;40-41)

Tuduhan Yahudi terhada Bunda Maria (Islam:Maryam) sebagai pezina juga dipaparkan didalam al-Qur’an : 

Dan karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam  dengan kedustaan besar (zina). (QS. An-Nisa’;156).

Jelaslah bahwa ayat al-Qur’an tersebut dengan keras menentang kaum Yahudi, baik Farisi maupun Saduki yang telah melontarkan hujatan dan fitnah keji kepada Maria yang dituduh berzina. Bahkan akibat tuduhan keji terhadap pencemaran atas kehormatan Maria tersebut Allah Swt  (subhanahu wa ta’ala : Maha suci Allah dan Maha Luhur Allah) melalui firman-Nya dalam al-Qur’an telah memvonis tindakan kaum Yahudi itu sebagaidosa besar dan setingkat dengan kekafiran yang akan menghantarkan mereka kepada Neraka Jahanam.
Kemudian siapakah sosok Yesus yang sebenarnya?
Mari kita lihat informasinya dari Alkitab :

“Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, Anak Abraham. Abraham memperanakan Ishak, Ishak memperanakan Yakub, Yakub memperanakan Yehuda dan saudara-saudaranya..Yakub memper-anakan Yusuf suami Maria, yang melahir-kan Yesus yang disebut Kristus….(Matius 1 : 1..dst) 

Dalam kalimat yang tercetak tebal dari ayat bible diatas menyebutkan “Yusuf suami maria”, pertanyaannya ialah apakah Yesus mempunyai silsilah dari seorang ayah? Bukankah pada waktu mengandung Bunda Maria atau Maryam bukanlah dari hasil hubungan biologis antara suami istri? Akan tetapi merupakan atas karunia Allah semata yang meniupkan roh kudus dalam rahimnya?
Mari kita lihat Injil Lukas berikut :

“Kata Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?”Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi Engkau.” (Lukas 1:35)

Didalam al-Qur’an sendiri telah disebutkan tentang keraguan Maryam (Maria) akan kemungkinan hamil tanpa bersuami :

“Maryam berkata, “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki , sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina.” Jibril berkata, “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: “hal itu adalah mudah bagi-ku, dan agar kami menjadikan suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari kami, dan itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.” (Q.S. Maryam [19]:20-21)

Mari kita cermati ayat-ayat diatas..lalu kita renungkan…sehingga akan ada pertanyaan-pertanyaan seperti ini :
Jika Maria meragukan kehamilannya karena belum bersuami kemudian dijawab oleh malaikat dengan kuasa Allah roh kudus akan datang…kemudian dikuatkan ayat al-Qur’an bahwa apakah mungkin jika tidak ada lelaki yang menyentuhnya kemudian bisa punya anak dan dijawab oleh Jibril dengan firman Allah “hal itu mudah bagi-Ku”  namun mengapa ada ayat bible yang menisbatkan silsilah Yesus kepada Yusuf suami maria…? siapakah Yusuf? Apakah yang dimaksud Yusuf si tukang kayu yang dituduhkan oleh kaum Yahudi seperti yang dijelaskan di atas? Berarti tuduhan zina kaum Yahudi itu……(kita meyakini tidak mungkin tuduhan itu benar) tapi kok dijadikan silsilah?
Bukankah hal itu sangat kontradiksi???

Sebenarnya silsilah Yesus (Nabi Isa. as) hanya bisa dinisbatkan kepada ibunya Maryam (maria) karena kelahiran Beliau tidak melalui hubungan biologis. Yesus (Nabi Isa) lahir dari Kalamullah (kalimat Allah) maka lebih pantas disebut Yesus (Isa) bin Maryam bukannya Isa (Yesus) bin Yusuf. Perhatikan ayat Suci al-Qur’an sebagai berikut :

“(Ingatlah ketika malaikat berkata, “Hai Maryam, sesunguhnya Allahmenggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang dicipakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namannya al-Masih Isa putra Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah). (Q.S. ali Imran [3]:45).

Silsilah yang disampaikan (Matius 1 : 1) diatas justru menjadi mubazir dan kontraversi jika dikaitkan dengan akidah/ajaran agama Kristen dan Islam sendiri, karena Yesus bukan anak Yusuf si tukang kayu, dan ia juga bukan anak hasil zina Maria dan Yusuf si tukang kayu (suami Maria) sebagaimana tuduha kaum yahudi. Bukankah Yesus adalah Ruh Suci (Ruh Kudus) yang langsung dari Allah Swt?Dengan demikian Yesus tidak mempunyai silsilah dari bapak.Tetapi secara matrilineal(keturunan ibu) Yesus mempunyai keturunan dari Bunda Maria (Maryam) binti Imran.Tetapi silsilah Bunda Maria diyakini ini tidak bernasab kepada Nabi Daud.

Bukankah didalam Injil sering sisebutkan bahwa selain Yesus sebagai anak atau putera Allah, sekaligus ia juga putera Daud? (lihat Matius 20:29-31 diayat itu disebutkan juga bahwa ada orang buta yang memanggil…anak Daud, kasihinilah kami…) Jelaslah bahwa penisbahan Yesus Putera Daud adalah pemaksaan silsilah , yang justeru menimbulkan persepsi Yesus adalah benar-benar anak hasil zina. Sebab pengambilan silsilah keturunan dari Yusuf si Tukang kayu, sama saja secara tidak langsung “membenarkan” Yesus adalah anak Yusuf situkang kayu – sebagaimana dinyatakan dalam Matius 1:1…Yakub memper-anakan Yusuf suami Maria- dan seolah-olah Maria sudah hamil terlebih dahulu sebelum menikah dengan Yusuf si tukang kayu.
Sangat membingungkan bukan???

Yang paling penting dalam kesimpulan pernyataan diatas ialah jika memang Yesus di silsilahkan kepada Yusuf berarti Yesus bukan Tuhan dong…akan tetapi hanya anak manusia…dan bukan anak/putra Allah? Padahal dalam  injil Lukas 1:35 dinyatakan..Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi Engkau.” Datangnya Yesus itu hanya dengan kuasa Allah dengan didatangkannya roh Kudus!!!

Dalam Ajaran Kristen menyatakan satu sisi Yesus Anak Daud, sisi lain Anak Yusuf bahkan yang paling tidak sulit diterima ialah putra Allah…Mana yang benar???

Didalam al-Qur’an disebutkan :
“Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan Alkitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putra Maryamdan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus (Jibril)…..(Q.S. al-Baqoroh [2]: 87)

Jelaslah menurut al-Quran yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw – yang mana ayat-ayatnya telah dihafal dan ditulis dari mulai jaman sahabat sampai sekarang oleh umat Islam - bahwa Isa as (Yesus) adalah putra Maryam! Dan tidak disebutkan ada silsilah ayah…
Rekan-rekan penganut ajaran Kristen yang baik….bukankah ini sangat menarik untuk di kaji…apakah anda hanya cukup mengimani dihati apa yang dikatakan oleh bapa-bapa gereja tanpa berusaha memahami secara logis ??? Bukankah kita dianugerahi akal fikiran untuk berfikir…kemudian setelah dirasa logis baru keimanan itu bisa mantap dan nyaman dihati…


Perhatikan sekarang bagaimana orang Kristen mengurutkan silsilah Yesus yang ada di Perjanjian Lama ke dalam Perjanjian Baru. Yesus adalah seorang laki-laki yang tidak mempunyai garis keturunan, maka seseorang membuatkan baginya. Silsilah yang seperti apa? Enam orang pezina dan keturunannya adalah kakek moyangnya. Laki-laki dan perempuan yang pantas menerima hukuman dilempar batu hingga mati menurut hukum Tuhan seperti yang diwahyukan pada Musa, dan diasingkan serta dijauhkan dari rumah Tuhan dari generasi ke generasi ("Anak Haram tidak boleh masuk jamaah Tuhan bahkan sampai keturunannya yang kesepuluh (Ulangan 23:2))

Leluhur yang Hina

Mengapa Tuhan memberikan 'ayah (Yusuf)' bagi 'anak-Nya (Yesus)'. Dan mengapa harus leluhur yang begitu hina? "Di sinilah sifat Maha Kasih-Nya", kata orang kafir itu. "Tuhan sangat kasih pada orang-orang yang berdosa sehingga Dia tidak keberatan memberikan leluhur seperti itu pada 'anak-Nya'..."

Hanya Dua yang Membuat

Dari empat penulis Kitab Injil, Tuhan hanya "memberi inspirasi" pada dua orang diantaranya untuk mencatat sisilah 'anak-Nya' . Agar mudah bagi Anda untuk mengetahui mana ayah dan kakek dari Yesus dalam dua daftar yang diberikan penulis Injil, saya hanya menuliskan nama-namanya saja dan menyisihkan yang tidak terlalu berhubungan langsung. Lihat halaman 393, antara Daud dan Yesus, Tuhan 'memberi inspirasi' pada Matius untuk mencatat 26 moyang bagi 'anaknya'. Tetapi pada Lukas ada 41 moyang bagi Yesus. Nama yang sama dari dua daftar tersebut hanyalah Yusuf yang dianggap ayah menurut Lukas 3:23. Nama ini sangat menyolok. Ia adalah Yusuf sang tukang kayu. Anda juga dengan mudah bisa melihat bahwa kedua daftar itu secara kasar tidak sama. Bisakah daftar seperti itu berasal dari sumber yang sama, misalnya Tuhan?

Memenuhi Ramalan?

Matius dan Lukas terlalu bersemangat untuk menjadikan Raja Daud sebagai nenek moyang pertama Yesus karena dugaan yang salah bahwa Tuhan akan mendudukkan seorang keturunan Daud sendiri di atas tahtanya (Kisah Para Rasul 2: 30). Injil mengingkari ramalan ini, karena mereka mengatakan bahwa bukannya Yesus yang duduk di tahta Daud, tetapi Pontius Pilatus, gubernur Romawi, seorang penyembah berhala yang menghukum mati Yesus. "Tidak masalah" kata para penginjil. "Jika tidak pada kedatangan pertama, lalu pada kedatangannya yang kedua dia akan memenuhi ramalan ini".
Matius 1: 6 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud melalui Sulaiman, tetapi Lukas 3: 31 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud melalui Natan. Seseorang tidak perlu jadi ahli kebidanan untuk mengetahui bahwa tidak akan mungkin Daud bisa memberi keturunan pada ibu Yesus melalui Sulaiman dan Natan pada waktu yang bersamaan! Kita tahu bahwa kedua penulis Injil ini adalah pembohong yang mengacau karena Yesus dikandung ibunya secara ajaib tanpa adanya campur tangan laki-laki. Bahkan jika kita mengakui bahwa secara fisik Daud adalah leluhur Yesus, kedua penulis Injil ini tetap harus membuktikan alasannya benar.

SILSILAH DARI DAUD SAMPAI YESUS

Menurut Matius 1:6-16





Menurut Lukas 3:23-31





DAUD





01. Sulaiman





02. Rehabean





03. Abia





04. Asa





05. Yosafat





06. Yoram





07. Uzia





08. Yotam





09. Ahas





10. Hizkia





11. Manasye





12. Amon





13. Yosia





14. Yekhonya





15. Sealtiel





16. Zerubabel





17. Abihud





18. Elyakim





19. Azor





20. Zadok





21. Akhim





22. Eliud





23. Eleazar





24. Matan





25. Yakub

26. Yusuf





27. YESUS





DAUD





01. Natan





02. Matata





03. Mina





04. Melea





05. Elaykim





06. Yonam





07. Yusuf





08. Yehuda





09. Simeon





10. Lewi





11. Matat





12. Yorim





13. Eliezer





14. Yesua





15. Er





16. Elmadam





17. Kosam





18. Adi





19. Malkhi





20. Neri





21. Sealtiel





22. Zerubabel





23. Resa





24. Yohanan





25. Yoda





26. Yosekh





27. Simei





28. Matica





29. Maat





30. Nagai





31. Hesli





32. Nahum





33. Amos





34. Matica





35. Yusuf





36. Yanai





37. Malkhi





38. Lewi





39. Matat





40. Eli





41. Yusuf





42. YESUS

Mematahkan Persangkaan

Meskipun hal di atas cukup logis, Orang Kristen terlibat secara emosional menyatakan bahwa semua itu tidak akan merubah pendapatnya. Mari kita berikan kepadanya contoh yang hampir sama, tetapi yang bisa membuatnya lebih obyektif.
Kita tahu dari sejarah bahwa Muhammad Rasulullah adalah keturunan Ibrahim melalui Ismail. Jadi jika beberapa penulis 'mendapat inspirasi' untuk menipu bahwa Muhammad adalah keturunan Ibrahim melalui Ishak, maka kita tanpa ragu lagi akan mengatakan bahwa penulis itu adalah pembohong karena keturunan Ibrahim tidak mungkin bisa mendapat Aminah (Ibu Muhammad) melalui Ismail dan Ishak pada saat yang sama! Perbedaan garis keturunan antara dua anak Ibrahim ini menjadikan perbedaan antara Yahudi dan orang Arab.
Dalam kasus Muhammad, kita mengetahui bahwa bila ada seseorang yang mengatakan bahwa Ishak adalah moyang Muhammad, maka dia adalah pembohong. Tetapi dalam kasus Yesus, baik Matius maupun Lukas keduanya dicurigai. Sampai orang Kristen memutuskan garis mana yang merupakan silsilah bagi "Tuhan"nya, maka kedua penulis Injil ini tidak bisa ditolak. Orang-orang Kristen telah terpaksa menerima silsilah ini selama 2000 tahun dan mencoba untuk menyelesaikan misteri ini. Mereka masih belum melupakannya: Kita kagum akan keteguhan hatinya. Mereka masih percaya. bahwa "waktu akan menyelesaikan masalah" mungkin 2000 tahun lagi?! .
"Ada anggapan yang bertentangan bahwa para teolog belum bisa memenuhi kepuasan pada para atheis. Masih ada kesulitan tekstual yang dihadapi oleh para peneliti Injil. Hanya orang yang buta Injil yang menyangkal kenyataan ini dan masalah-masalah lainnya". (The Plain Truth, Juli 1975).

Sumber Inspirasi Lukas

Mari kita biarkan Lukas untuk mengatakan pada kita siapa yang memberi 'inspirasi' padanya untuk mengatakan pada 'Teophilus yang mulia' (Lukas 1: 3) cerita tentang Yesus. Lihat halaman 396 dalam pembukaan Lukas untuk Injilnya. Ia mengatakan bahwa ia hanya mengikuti jejak langkah orang lain yang kurang bagus dibanding dirinya, orang lain yang telah menulis tentang pahlawannya, Yesus. Sebagai seorang tabib, seorang yang melawan arus, dia tidak diragukan lagi memiliki kemampuan untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Inilah yang dia lakukan, karena "Setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu".
Dalam kata pengantar terjemahan Injil Lukas, seorang penginjil, J.B. Phillips, mengatakan - "Dalam segala pengakuannya, Lukas dengan teliti membandingkan dan mengedit bahan-bahan tulisannya, tetapi kelihatannya dia mempunyai kecenderungan untuk menambahkan bahan-bahan yang berhubungan dengan Tuhan, dan kita bisa menebak secara masuk akal pada sumber-sumber tulisan yang dibuatnya" Dan Anda tetap menyebut ini sebagai Firman Tuhan? Carilah "Injil dalam bahasa Inggris modern" dengan kulit muka yang tipis dari penerbit Fontana. Ini adalah edisi yang murah: Dapatkan segera sebelum orang Kristen memutuskan untuk menghilangkan pendapat Phillips ini dari terjemahannya! Dan jangan heran jika penulis RSV juga memutuskan untuk menghilangkan kata 'pembukaan' ini dalam terjemahannya. Itu adalah kebiasaan lama. Secepat mereka mengetahui adanya kekurangan dalam kitab mereka, secepat itu pula mereka menghilangkannya. Mereka membuat kitab Injil referensi saya menjadi 'kitab' sejarah yang tak berguna hanya dalam tempo satu malam.

Injil yang Ada

Siapa penulis "Injil Yohanes?". Bukan Tuhan juga bukan Yohanes sendiri! Lihat apa yang "dia" katakan mengenai hal ini pada - Yohanes 19:35 dan 21: 24-25. Siapakah Yohanes ini sebenarnya? Mungkinkan dia ini adalah salah satu murid Yesus yang meninggalkannya di kebun ketika Yesus ditangkap orang Yahudi dan sangat membutuhkan pertolongan murid-muridnya, ataukah dia adalah orang keempat belas yang ikut menghadiri perjamuan terakhir di meja makan yang merupakan orang yang 'dikasihi' Yesus? Keduanya bernama Yohanes. Itu adalah nama yang populer bagi Yahudi pada masa Yesus. Dari kedua Yohanes ini, tak satu pun yang merupakan penulis Injil. Itu adalah produk yang tanpa nama dan ini jelas sekali.

Penulis-penulis Secara Singkatnya

Biarkan saya simpulkan, pencarian 'penulis-penulis' ini dengan keputusan dari 32 penginjil, yang didukung oleh 50 kelompok-kolompok Kristen. Penulis-penulis ini telah lama meninggal dunia. Dalam RSV oleh Collins, catatan-catatan yang berharga dalam "Kitab Injil" dapat ditemui di bagian belakang. Saya hanya menyalin sedikit dari informasi pada halaman 400. Kita mulai dengan "Kejadian" - kitab pertama dalam Injil. Penginjil mengatakan tentang penulis: "Salah satu dari 5 kitab Musa". Perhatikan, kata-kata "lima kitab Musa" ditulis dengan tanda kutip. Ini adalah cara yang mudah untuk menjelaskan bahwa --ini adalah kitab Musa dan bahwa Musa adalah penulisnya, tetapi kami (32 penginjil itu) yang mengetahui lebih banyak, tidak mempunyai sumbangan terhadap kabar burung itu.
Empat kitab berikutnya adalah "Keluaran, Imamat; Bilangan dan Ulangan": Penulis? "Secara umum adalah Musa" Ini Kategori yang sama seperti kitab 'Kejadian'
Siapa penulis kitab 'Hakim-hakim?' Jawabannya, "Mungkin Samuel"
Siapa penulis buku "Ruth?" Jawabannya "Tidak diketahui" dan
Siapa penulis dari
1 Samuel? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
2 Samuel? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
1 Raja-raja? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
2 Raja-raja? ... Jawabannya:' Penulis "Tidak diketahui"
1 Tawarikh? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui mungkin ...."
2 Tawarikh? ... Jawabannya: Penulis "Sepertinya dikumpulkan... "
Dan seterusnya. Penulis dari kitab tanpa nama ini adalah "tidak diketahui" atau "mungkin" atau "sepertinya" atau "diragukan" asalnya: Mengapa menyalahkan Tuhan atas kegagalan ini? Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang tidak perlu menunggu 2000 tahun seperti penginjil memberitahukan kepada kita bahwa Dia bukanlah yang berwewenang dalam penulisan dosa-dosa; aniggapan-anggapan dan kesombongan Yahudi ini: Dia berfirman mengatakan apa yang mereka lakukan:
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al-Kitab. Dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, 'Ini dari Allah' (dengan rnaksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan Itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka kerjakan." (QS. Al-Baqarah (2): 79).
Kita bisa memulai untuk membahas kitab ini dengan ayat-ayat Qur'an di atas dan mengakhirinya pula, dengan memuaskan bahwa Allah Yang Maha Kuasa sendiri yang memutuskan persoalan tersebut - "Apakah Injil adalah firman-firman Tuhan?" Tetapi kita harap saudara-saudara Kristen kita mempunyai kesempatan untuk mempelajari masalah ini secara obyektif. Biarkan Orang Kristen yang percaya, penganut 'kelahiran-kembali' meyakinkan kesaksian Injil mereka dengan penilaian yang lebih baik.
Bagaimana dengan Kitab Al-Qur'an? Apakah Al-Qur-'an adalah Firman-firman Tuhan? Penulis penerbitan ini telah berusaha untuk menjawab pertanyaan ini dalam pengetahuan yang ilmiah dalam bukunya "Al-Qur' an -- The Miracle of Miracles (Keajaiban di atas Keajaiban)".

BEBERAPA KITAB INJIL

  • KEJADIAN
    Penulis: Salah satu dari "lima Kitab Musa"
  • KELUARAN
    Penulis: Secara umum adalah Musa
  • IMAMAT
    Penulis: Secara umum adalah Musa
  • BILANGAN
    Penulis: Secara umum adalah Musa
  • ULANGAN
    Penulis: Secara umum adalah Musa
  • JOSHUA
    Penulis: Sebagian besar adalah Joshua
  • HAKIM-HAKIM
    Penulis: Mungkin Samuel
  • 1 TAWARIKH
    Penulis: Tidak diketahui mungkin dikumpulkan dan diedit oleh Ezra
  • 2 TAWARIKH
    Penulis: Mungkin dikumpulkan dan diedit oleh Ezra
  • EZRA
    Penulis: Mungkin ditulis atau diedit oleh Ezra
  • ESTHER
    Penulis: Tidak diketahui
  • AYUB
    Penulis: Tidak diketahui
  • AMSAL
    Penulis: Yang paling utama adalah Daud, meskipun ada penulis yang lain
  • PENGKOTBAH
    Penulis: Meragukan, tetapi umumnya dianggap oleh Sulaiman
  • RUTH
    Penulis: Tidak diketahui secara pasti; mungkin Samuel
  • 1 SAMUEL
    Penulis: Tidak diketahui
  • 2 SAMUEL
    Penulis: Tidak diketahui
  • RAJA RAJA I
    Penulis: Tidak diketahui
  • YESAYA
    Penulis: Utamanya adalah Yesaya sebagian bisa jadi ditulis oleh yang lain
  • YUNUS
    Penulis: Tidak diketahui
  • HABAKKUK
    Penulis: Tempat dan waktu kelahirannya tidak diketahui
  • RAJA RAJA II
    Penulis: Tidak diketahui
Data ini diambil dari RVS Collins, tahun 1971, halaman 12-17.

Penutup

Para pembaca sekarang pasti yakin bahwa, jika pikirannya terbuka, Injil sekarang ini bukanlah seperti apa yang diakui oleh para propagandis Kristen. Selama hampir 4 dekade, orang-orang telah bertanya pada saya, bagaimana saya bisa memiliki pengetahuan yang dalam tentang Injil dan Umat Kristiani.
Sejujurnya, dalam kedudukan saya sebagai seorang Muslim, membicarakan Umat Kristen dan Yahudi bukanlah kemauan saya. Saya terpaksa menjadi seperti ini.

Provokasi yang Pertama

Pada tahun 1939, saya bekerja sebagai penjaga toko di Adam Mission dekat dengan Seminari Kristen yang menghasilkan pendeta-pendeta dan penginjil-penginjil yang menjadikan saya dan teman-teman saya sebagai target bagi pengembangan ajaran mereka. Tiada hari tanpa orang-orang muda Kristen ini mengganggu saya dan saudara-saudara Muslim saya dengan menjelek-jelekkan isi Al-Qur'an.
Menjadi pemuda yang sensitif di usia 20 tahun, saya menghabiskan waktu saya di malam hari untuk mempertahankan keyakinan saya pada Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan berusaha mempelajari Al-Qur'an, Injil dan literatur lainnya. Penemuan saya pada buku Izharuh Yaq merupakan titikbalik kehidupan saya. Setelah sedikit merasa memiliki kekuatan, saya mengundang misionaris-misionaris baru ini untuk membahas masalah Kitab Suci Al-Qur'an dan Kitab Injil mereka.

Umat Muslim Selalu Mendapat Serangan

Ini membuat saya sadar betapa banyak kaum Muslim yang takut dan terus menerus diserang oleh para penyebar Injil yang datang dari pintu ke pintu untuk menggoyahkan keimanan kaum Muslim.
Saya mengetahui bahwa perlu memberi saudara-saudara Muslim saya dengan senjata ilmu pengetahuan yang cukup untuk mempertahankan diri dari serangan para penyebar Injil tersebut. Saya terdorong memberi kuliah untuk menunjukkan pada Muslim bagaimana melawan serangan mereka.
Kuliah-kuliah saya juga mengundang orang-orang Kristen untuk menyaksikan kebenaran Islam dan penipuan yang dilakukan terhadap ajaran Yesus.

Serangan Bukanlah Hal Baru

Para misionaris Kristen dalam lebih dari 400 tahun terakhir telah menantang kaum Muslim dalam segala aspek: Dan sejauh pengetahuan saya, banyak sekali tantangan yang belum terjawab atau baru terjawab sebagian saja. Mungkin atas kehendak Allah, sumbangan saya dalam bidang ini bisa menjawab tantangan terhadap penyerang-penyerang Islam tersebut.
Salah satu tantangan itu datang dari Geo G. Harris, penulis "Bagaimana Membuat Muslim menjadi Kristen". Misi yang mencoba untuk memurtadkan Muslim di Cina ini mengatakan dalam sikap yang angkuh gaya Barat di halaman 19 di bawah judul 'Teori atau Penilaian Terhadap Penipuan':
Kita sekarang menghadapi penilaian serius dari dunia Muslim, melawan kitab Injil. Ada tiga aspek yaitu":
1. Bahwa Kitab Kristen telah dirubah sedemikian rupa, dan tidak ada kemiripan dengan Injil yang ada dalam Al-Qur'an. Ini bisa dijawab dengan menanyakan salah satu pertanyaan berikut: Dimana ada perubahannya? Bisakah kamu memberikan satu Kitab Injil yang asli dan tunjukkan bahwa saya bisa membandingkannya dengan milikku. Kapan mulanya Injil yang asli berhenti beredar?
2. Bahwa Kitab Suci kita telah mengalami perubahan. Lima pertanyaan di bawah ini merupakan pertanyaan yang sempurna untuk mereka:





a. Apakah penipuan atau perubahan itu disengaja?





b. Bisakah kamu menunjukkan di Injil saya kalimat yang dirubah itu?





c. Bagaimana kalimat aslinya?





d. Kapan, oleh siapa, atau mengapa dirubah?





e. Apakah perubahan ini pada kalimatnya ataukah pada artinya?
3. Bahwa Kitab Injil kita adalah 'palsu' untuk menggantikan Kitab Injil yang asli. Sedikit pertanyaan biasanya muncul dalam situasi ini, bahwa biasanya Muslim membuat penilaian yang salah seolah-olah Injil atau Perjanjian Baru adalah benar-benar ada baik di jaman dulu maupun sekarang.
Sebelum melanjutkan setengah bagian diskusi selanjutnya, perlu diingat bahwa apabila ada musuh yang mau menilai dan mempelajari kitab suci kita, maka kita harus mempelajarinya juga dan memahaminya, sehingga kita bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, baik yang positif maupun yang negatif.

Apakah Kaum Muslim Mempunyai Jawaban?

Apakah kita sebagai Muslim mempunyai jawaban atau pertanyaan-pertanyaan di atas? Jika Anda telah membaca buku ini, maka Anda akan tahu bahwa Geo G. Harris tidak mempunyai landasan untuk mempertahankan argumennya: Saya bisa memberikan Anda halaman yang tepat dari Injil untuk membuktikan ketidak-benaran pendapatnya.

Kaum Muslim Menantang

Pada halaman 16 dari buku Geo G. Harris, dia mengajarkan peraturan misionaris yang mendasar untuk memojokkan kaum Muslim:
"Dalam bab ini, diasumsikan bahwa pertanyaan terhadap keaslian dan kemurnian Kitab Suci kita telah timbul di kalangan umat Muhammad. Jika masalahnya begitu, sebelum kita mengambil posisi untuk mempertahankan diri, kita harus mengingat peraturan dasarnya. Biarkan tanggungjawab untuk memberikan bukti yang benar kita serahkan pada kaum Muslim. (Alhamdulillah!, para pembaca pasti setuju bahwa dalam buku ini, kita telah menjawab tantangan Kristen).
Segala puji bagi Allah bahwa dalam 40 tahun masa pembuktian saya terhadap keaslian Injil yang ditanyakan oleh orang Kristen, akhirnya saya berhasil memenangkannya.
Ingat, kita sebagai Muslim tidak perlu pergi dari pintu ke pintu untuk menyebarkan agama kita, seperti yang dilakukan oleh kaum Kristiani yang mengganggu privasi dan kedamaian dan mengambil keuntungan dari keramah-tamahan kita.
Mereka yang takut mengatakan kebenaran ketika diprovokasi oleh para misionaris Kristen ini, yang bahkan pada tahap selanjutnya bahkan terus menghina Nabi kita tercinta Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebaiknya menguji kembali keimanan mereka.
Kuliah-kuliah ini juga bertujuan untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang dialami oleh Muslim yang diserang oleh para misionaris Kristen. Tanyakan pada kaum Muslim di Chatsworth, Hanover Park atau Riverlea, bagaimana mereka harus tunduk pada tirani Kristen.
Apabila sumbangan saya yang sederhana ini --"Apakah Injil adalah Firman Tuhan?"-- diterima oleh kaum Muslim sebagai senjata untuk melawan misionaris, maka usaha saya tidak sia-sia.
Adalah suatu balasan yang besar apabila salah satu dari murid Yesus dengan tulus hati menerima kebenaran dan meninggalkan kepalsuan dan kesalahan.
Balasan yang terbesar tentu saja datang dari Allah Yang Maha Kuasa, tempat saya meminta petunjuk, Kasih Sayang, Berdoa dan Memohon pertolongan.  

Catatan : Artikel ini di ambil dari buku : The Choice Islam and Cristyianity, karya : Ahmad Deedat

Pentingnya Mengkaji dan Mengritisi Ajaran Kristen



Berusaha Mencari Kebenaran Dengan Bersikap Kritis 

Terhadap Ajaran Kristen



Saya yakin jika semua umat Kristiani mau sedikit saja mencermati tulisan-­tulisan para Kristolog muslim (lewat buku-buku yang sudah banyak terbit), bukan tidak mungkin akan terjadi perobahan sikap terhadap apa yang selama ini mereka imani, apalagi si penulisnya adalah kebanyakan seorang mantan Kristen yang khusus mendalami dan mengkritisi kandungan Alkitab yang dulunya pernah dia imani.

Seandainya umat Kristiani benar-benar beriman kepada firman Allah dan sabda Yesus yang tertulis dalam Alkitab, saya yakin akan tipis sekali perbedaan antara ajaran Nabi Isa dalam Alkitab dan ajaran Nabi Muhammad. Jika Pertanyaan-pertanyaan yang akan disajikan di blog ini berhadiah dan jika kalau ternyata dari semua pertanyaan yang berhadiah 10 juta tiap pertanyaan, tidak ada jawabannya, itu menunjukkan bahwa sebagian besar amalan yang dilakukan oleh teman-teman kita yang beragama Kristen, adalah ajaran manusia atau para pemimpin agamanya, bukan berdasarkan firman Allah dalam Alkitab. Lebih parah lagi jika kita lihat di Eropa, ternyata sebagian besar umat Kristiani sudah meninggalkan gereja mereka tidak yakin lagi dengan Bible yang ternyata isinya banyak yang tidak rasional. Bahkan ada sebagian gereja yang dijual karena tidak ada penghuninya. (jika di eropa ajaran kristen sudah tidak banyak peminat, maka penginjilan mereka beralih ke asia seperti di pedalaman-pedalaman di indonesia dengan iming-iming materi, dan sudah pasti di sokong dengan dana yang tidak sedikit, terbukti banyak sekali pendirian-pendirian sekolah-sekolah Alkitab) 

Umat Kristiani di negara kita merasa tabu jika mengkritisi Alkitab (Bible), seolah kualat jika membedah kandungan kitab sucinya, karena selama ini dianggap tidak mungkin ada vang salah. Padahal di negara Barat seperti Eropa dan juga Amerika, justru mereka dengan sengaja mengadakan seminar membahas isi kandungan Bible tsb. The Five Gospels adalah salah satu kitab yang pernah diseminarkan oleh 76 ahli dari berbagai universitas terkenal dari seluruh dunia. Maksud seminar tersebut adalah "To Search for The Autentic Words of Jesus" and "What did Jesus Really Say?" Pesertanya tidak ada yang Islam, tidak ada satupun berasal dari Indonesia. Hasilnya sungguh mengejutkan; kesimpulannya :

"Eighty two percent of the words aseribed to Jesus in the gospels were not actually spoken by him."

(Delapan puluh dua persen kata-kata yang dianggap berasal dari Yesus di dalam Injil, tidaklah benar-benar diucapkan oleh Yesus)

Nah jika 82% Injil tsb bukan ucapan Yesus, itu berarti hanya 18% saja seluruh isi Injil itu yang dianggap ucapan Yesus.






Meng-imani Kitab


Ada sebagian umat Kristiani yang menganggap bahwa Taurat, Zabur (Mazmur) dan Injil adalah kitab mereka saja, jadi umat Islam tidak boleh ikut mencampurinya. Padahal Taurat, Zabur (Mazmur) dan Injil adalah juga kitab yang banyak disebut­sebutkan oleh Al Qur'an yang harus di imani oleh setiap muslim.
Bahkan salah satu Rukun Iman yang wajib di imani oleh setiap muslim, adalah mengimani kitab-kitab yang diturunkan Allah sebelumnya, sebagaimana firman­Nya dalam Qs 3 Aali Imraan 3 sebagai berikut: 

"Dia menurunkan Kitab (Al Qur`an) kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya, mem-benarkan kitab yang diturunkan sebelumnya, dan menurunkan Taurat dan Injil. "
 
Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa kitab Al Qur`an yang diturunkan kepada nabi Muhammad, membenarkan kitab Taurat dan Injil sebagai kitab yang diturunkan-Nya. Ini berarti bahwa kitab­kitab tersebut adalah juga milik umat Islam yang perlu di imani.
Oleh sebab itu, jika kami umat Islam ikut mempelajari dan mendalami serta mengoreksi terhadap kandungan kitab­kitab tersebut, adalah sangat wajar, sebab tidak ada satu dalilpun di dalam Alkitab yang mengatakan bahwa kitab-kitab tersebut hanya milik umat Kristiani.
Meluruskan apa yang sudah dirobah­robah oleh tangan-tangan jahil manusia terhadap kitab Allah, adalah kewajiban setiap muslim, dengan tujuan agar manusia tidak tersesat mengimani kitab yang bercampur antara hak dan bathil. Allah yang menyuruh mengingatkan, maka kami harus menyampaikannya.
 
"Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang benar dengan yang batil dan mengapa kamu menyembunyikan yang benar, padahal kamu mengetahuinya. " (Qs 3 Aali `Imraan 71)
 
Dalam ayat lain Allah Swt. berfirman untuk disampaikan kepada Ahli Kitab agar kembali kepada ajaran Tauhid; bahwa menyembah itu kepada Allah yang Esa, bukan kepada Yesus, bukan kepada Pendeta, bukan kepada lainnya.
 
"Katakanlah, "Hai Ahli Kitab, marilah kita kepada kalimat (yang sebenarnya) sama antara kami dengan kamu (yaitu) bahwa tidak ada yang kita sembah selain Allah, dan tidak kita mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun juga. Dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain dari Allah.' Maka jika mereka berpaling, katakanlah, °Saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah muslim. " (Qs 3 Aali `Imraan 64)

Dari kedua ayat Al Qur’an tersebut, inti­nya kita umat Islam disuruh oleh Allah Swt. untuk menyampaikan atau mendak­wahkan kepada Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani) agar mereka jangan campuri yang benar dan yang batil, dan jangan sembu­nyikan yang benar. Katakanlah benar jika itu benar, dan salah jika itu salah!! Dan juga Allah perintahkan untuk sampaikan kepada mereka agar kembali kepada ajaran Tauhid, jangan menyembah kepada selain Allah, jangan jadikan tuhan-tuhan lain selain Dia, dan jangan mempersekutukan­Nya dengan yang lainnya.
Mengamalkan ajaran-ajaran dari manusia dan meninggalkan ajaran Allah dan Yesus, sama saja menjadikan Tuhan­Tuhan lain selain Allah
Nah inilah barangkali yang perlu disampaikan dan di ingatkan kepada saudara-saudara kita yang Nashrani agar mereka mau mengkritisi apakah yang selama ini mereka terima sudah sesuai Alkitab atau tidak.
Semoga buku ini membawa manfaat bagi yang mau mempelajari dan mengkritisinya dan mudah-mudahan Allah Swt. Akan memberikan hidayah kejalan-Nya yang benar. Amiin.

Yesus Bukan Beragama Kristen


Mana pengakuan Yesus di dalam Alkitab bahwa dia beragama Kristen?


Semua pengikut Yesus pasti mengakui bahwa mereka beragama Kristen. Tetapi apakah ada di antara mereka bisa membe­rikan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang tertulis di dalam Alkitab bahwa Yesus beragama Kristen?
Bahwa Yesus ternyata bukan beragama Kristen, lalu apa nama agama Yesus yang sebenarnya? Siapa saja yang bisa menun­jukkan bukti atau menunjukkan ayat-ayat yang benar-benar tertulis di dalam Alkitab (Bible), pengakuan Yesus bahwa dia beragama Kristen, maka kami sediakan hadiah sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta).
Banvak umat Kristiani tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Yesus bukan beragama Kristen dan yang menamakan agama itu `Kristen' bukan Yesus, tapi Barnabas dan Paulus (Saulus) di Antiokhia. Perhatikan ayat-ayat Alkitab dibawah ini :
"Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia. Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan  Roh Kudus dan iman. Sejumlah orang dibawa kepada Tuhan. Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Sauius; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia. Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang.

Di Antiokhia-lah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen.' (Kis 11:23-26)

Ayat diatas membuktikan bahwa yang menamakan agama itu "Kristen' bukan Yesus. tetapi Barnabas dan Paulus.
Seumur hidupnya Yesus tidak pernah tahu kalau agama yang dibawanya dinamai Kristen, sebab nama "Kristen' itu baru muncul jauh setelah Yesus mati. Timbul pertanyaan; kalau begitu kapan Yesus mati dan kapan agama yang dibawanva dinama Kfisten? Menurut data yang kami baca dalam beberapa buku yang ditulis oleh kalangan Kristen sendiri, diantara-nya dalam buku "Religions on File" Yesus lahir sekitar tahun 4 SM (Sebelum Masehi) dan wafat sekitar tahun 29 M (Masehi). Semen­tara Paulus dan Barnabas memberi nama "Kristen" terhadap agama yang mereka bentuk, yaitu sekitar tahun 42 M. Ini berarti sekitar 13 tahun (42-29=13) setelah Yesus mati, baru muncul agama Kristen bentukan Barnabas dan Paulus.
Didalam kitab suci agama Islam yaitu A1 Qur`an, tidak dijumpai satu pun kata "Kristen", yang ada kata "Nashara" karena Yesus berasal dari kota Nazareth. Dan pengikut ajaran Yesus disebut "Nashrani” bukan Kristen. Bahkan didalam Alkitab itu sendiri, kata "Kristen' hanya disebutkan paling banyak 6 (enam) kali, yaitu pada Kis 11:26, Kis 26:28, Rm 16:7, 1 Kor 9:5, 2 Kor 12:2 dan 1 Ptr 4:16)

Ajaran Yesus Yang Hilang


Mana ajaran Yesus ketika berumur 13 sampai 29 tahun?
Tidak semua umat Kristini mengetahu: bahwa cerita atau kisah tentang diri Yesus  di dalam Alkitab ada banyak yang hilang Bahkan yang hilang itu, tidak tanggung­tanggung, yaitu lebih separoh dari umur Yesus sendiri.
Hampir dapat dipastikan, sebagian besar umat Kristiani yakin dan percaya bahwa  Yesus mati pada usia sekitar 33 (tiga pulul­tiga) tahun. Sementara didalam Alkitat (Bible), yang tertulis hanya kisah Yesus  sejak dia dilahirkan sampai berumur 12 (dua belas) tahun, lalu menghilang ketika  berumur 13 (tiga belasj tahun sampa: dengan 29 (dua puluh sembilan) tahun kemudian muncul lagi pada usia 30 (tiga  puluh) tahun, dan mati pada usia 33 (tiga  puluh tiga) tahun.
Hilangnya kisah Yesus ketika beliau berumur 13 s/d 29 tahun, berarti selama 17 (tujuh belas) tahun kisah Yesus tidak ada atau hilang dan tidak tercatat di dalam Alkitab.
Jika Yesus mati pada usia 33 tahun, sementara kisahnya ada yang hilang selama 17 tahun, berarti yang masuk kedalam Alkitab hanyalah kisah Yesus selama 16 tahun saja. Yesus dipercayai oleh umat Kristiani sebagai "Firman Yang Hidup". Kalau begitu berarti ada sebagian besar atau lebih separuh dari umurnya ada "Firman Yang Hilang". Bayangkan saja, 17 tahun adalah lebih separuh umurnya Yesus, hilang atau tidak tercatat dalam kitab Injil. Padahal pada usia 13 s/d 29 tahun merupakan usia Yesus ketika remaja menuju dewasa, dimana sudah barang tentu banyak sekali hal-hal atau peristiwa yang lebih berguna dan lebih besar yang mungkin saja beliau lakukan, tetapi tidak tercatat didalam Alkitab. Jadi sangatlah beralasan sekali bahwa Injil itu dikatakan tidak komplit atau sempurna, karena banyak bagian-bagian atau sisi-sisi lain yang pernah Yesus lakukan atau perbuat, tetapi tidak dicatat oleh para penulis Injl, karena kehilangan jejak atau kisahnya benar-benar hilang. Seandainya jika murid-murid Yesus yang 12 orang itu selalu mengikuti kemana saja Yesus berdakwah, tentu apa yang beliau lakukan atau sabdakan selama 17 tahun , mereka tulis dalam Injilnya bukan??

Timbul pertanyaan:

Apakah yang dilakukan Yesus selama berumur 13 sampai dengan 29 tahun?
1. Menerima dan menulis wahyu Allah (mana dan apa saja bunyi wahyu tersebut?)
2. Mengajar dan berdakwah kemana-mana (apa saja yang diajarkannya)
3. Menulis Injil yang difirmankan kepada­nya (Injil yang mana? Kan tidak ada Injil Yesus bukan?)
4. Membantu ibunya Maryam (memasak dan mencuci? rasanya tidak mungkin)
5. Tidak berbuat apa pun, hanya menunggu firman (Tuhan koq nganggur, pasif?)
6. Menikah / berumahtangga (mungkin saja, tapi tidak tercatat karena kisahnya selama 17 tahun hilang)
7. Membantu ayahnya Yusuf sebagai tukang kayu (Tuhan jadi tukang kayu?)
8. Nganggur saja, makan, tidur, tidak melakukan kegiatan apapun (Tuhan koq nganggur, tidak berkarya?)
9. Pergi mengembara (kemana saja pergi­nya, dan apa yang dilakukannya?)
10. Kembali kepada Bapanya selama 17 tahun lalu turun lagi kebumi (mana ' buktinya?)

Bukti-bukti Yesus berdakwah ketika berusia 12 dan 30 tahun:
 
"Ketika Yesus telah berumur dua belas tahun pergilah mereka ke Yerusalem seperti yang lazim pada hari raya itu." (Lukas 2:42)
"Ketika Yesus memulai pekerjaan-Nya, Ia berumur' kira-kira tiga puluh tahun dan menurut anggapan orang, la adalah anak Yusuf, anak Eli...." (Lukas 3:23)
 
Lukas 2:42 diatas itu menceritakan kisah Yesus ketika dia memulai berdakwah dan mengikuti kajian yang disampaikan para alim ulama di dalam Bait Allah (Luk 2:46-49). Kemudian kisah beliau hilang samasekali ketika dia berumur 13 s/d 29 tahun, dan baru muncul kembali ketika beliau berumur 30 tahun, seperti yang tertulis dalam Injil Lukas 3:23 diatas tadi.
Lukas 3:23 memberikan bukti kemun­culan Yesus pada usia 30 tahun, kemudian beliau wafat dalam usia sekitar 33 tahun.
Oleh sebab itu, seandainya ada umat Kristiani atau siapapun yang bisa memberi­kan bukti-bukti tertulis dalam Alkitab (Bible) tentang kisah Yesus ketika beliau berumur sekitar 13 s/d 29 tahun, yaitu ketika beliau memasuki usia remaja sampai dewasa, kami sediakan hadiah cukup besar, sejumlah uang cash / tunai sebesar Rp. 10.000.000.- (sepuluh juta)
Mungkin banyak sckali saudara­saudara kita yang beragama Nashrani tidak menyangka dengan pertanyaan yang kelihatannya sepele, tetapi sebenarnya sangat berarti bagi keimanan dan kehidupan beragama, karena hal tersebut menyangkut keselamatan di dunia dan akhirat.
Jika kami sebagai umat beragama Islam sangat mengkritisi kandungan Alkitab (Bible), hal itu wajar-wajar saja, sebab Al Qur`an banyak memberikan informasi tentang keberadaan Yesus (nabi Isa), Taurat, Zabur dan Injil, yang semua itu merupakan bagian dari keimanan kami, bahkan termasuk salah satu rukun iman bagi setiap muslim di seluruh dunia ini.
Nah seharusnya umat Kristiani yang lebih pantas mengkritisi kandungan kitab sucinva bukan??