Jika kita berbicara berkaitan tentang figur Yesus yang Mulia dalam
ajaran Kristen atau Isa Almasih putera Maryam dalam ajaran Islam, maka akan
menimbulkan perbedaan umat ketiga agama langit (samawi), yakni Yahudi, Kristen
(Nasrani) dan Islam, yang sudah 2000 tahun lebih berlalu tetapi tidak ada titik
temu diantara penganut ketiga agama langit tersebut, mungkin hingga hari
kiamat.
Yahudi sendiri telah mendeskreditkan Yesus bukanlah Mesias sang
juru selamat, apalagi sebagai “Raja Yahudi” sebagaimana Daud as dan Musa as. Tetapi
menurut Yahudi, Yesus Kristus- maaf - hanyalah seorang anak hasil hubungan
diluar nikah antara Maria dan Yusuf si tukang kayu. Itulah sebabnya umat Yahudi
dari golongan Farisi dan Saduki tidak menjadi Nasrani. Padahal Yesus sendiri
adalah dari kalangan Bani Israel, yakni keturunan yakub as Ishak dan Ibrahim
(Abraham) as. Berkenaan dengan hal ini
dalam Alkitab kita dapat informasi kemarahan Yesus atas tuduhan ia anak
hasil zina. Hal ini diabadikan secara jelas dalam Alkitab (Bible) berikut ini :
“Tetapi
yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh aku. Aku, seorang yang mengatakan
kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang kudengar dari Allah.”
Jawab
mereka, “Kami tidak dilahirkan dari hasil zina. Bapa kami satu, yaitu Allah.”
(Injil Yohanes 8;40-41)
Tuduhan
Yahudi terhada Bunda Maria (Islam:Maryam) sebagai pezina juga dipaparkan didalam
al-Qur’an :
“Dan
karena kekafiran mereka (terhadap Isa) dan tuduhan mereka terhadap Maryam dengan kedustaan besar (zina). (QS.
An-Nisa’;156).
Jelaslah
bahwa ayat al-Qur’an tersebut dengan keras menentang kaum Yahudi, baik Farisi
maupun Saduki yang telah melontarkan hujatan dan fitnah keji kepada Maria yang
dituduh berzina. Bahkan akibat tuduhan keji terhadap pencemaran atas kehormatan
Maria tersebut Allah Swt (subhanahu wa
ta’ala : Maha suci Allah dan Maha Luhur Allah) melalui firman-Nya dalam
al-Qur’an telah memvonis tindakan kaum Yahudi itu sebagaidosa besar dan
setingkat dengan kekafiran yang akan menghantarkan mereka kepada Neraka
Jahanam.
Kemudian
siapakah sosok Yesus yang sebenarnya?
Mari
kita lihat informasinya dari Alkitab :
“Inilah
silsilah Yesus Kristus, anak Daud, Anak Abraham. Abraham memperanakan Ishak,
Ishak memperanakan Yakub, Yakub memperanakan Yehuda dan
saudara-saudaranya..Yakub memper-anakan Yusuf suami Maria, yang
melahir-kan Yesus yang disebut Kristus….(Matius 1 : 1..dst)
Dalam
kalimat yang tercetak tebal dari ayat bible diatas menyebutkan “Yusuf suami
maria”, pertanyaannya ialah apakah Yesus mempunyai silsilah dari seorang ayah?
Bukankah pada waktu mengandung Bunda Maria atau Maryam bukanlah dari hasil
hubungan biologis antara suami istri? Akan tetapi merupakan atas karunia Allah
semata yang meniupkan roh kudus dalam rahimnya?
Mari
kita lihat Injil Lukas berikut :
“Kata
Maria kepada malaikat itu, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum
bersuami?”Jawab malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa
Allah Yang Maha Tinggi akan menaungi Engkau.” (Lukas 1:35)
Didalam
al-Qur’an sendiri telah disebutkan tentang keraguan Maryam (Maria) akan
kemungkinan hamil tanpa bersuami :
“Maryam berkata, “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki
, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula)
seorang pezina.” Jibril berkata, “Demikianlah, Tuhanmu berfirman: “hal itu
adalah mudah bagi-ku, dan agar kami menjadikan suatu tanda bagi manusia dan
sebagai rahmat dari kami, dan itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.”
(Q.S. Maryam [19]:20-21)
Mari kita cermati ayat-ayat diatas..lalu kita renungkan…sehingga akan
ada pertanyaan-pertanyaan seperti ini :
Jika
Maria meragukan kehamilannya karena belum bersuami kemudian dijawab oleh
malaikat dengan kuasa Allah roh kudus akan datang…kemudian dikuatkan ayat
al-Qur’an bahwa apakah mungkin jika tidak ada lelaki yang menyentuhnya kemudian
bisa punya anak dan dijawab oleh Jibril dengan firman Allah “hal itu mudah
bagi-Ku” namun mengapa ada ayat bible
yang menisbatkan silsilah Yesus kepada Yusuf suami maria…? siapakah Yusuf?
Apakah yang dimaksud Yusuf si tukang kayu yang dituduhkan oleh kaum Yahudi
seperti yang dijelaskan di atas? Berarti tuduhan zina kaum Yahudi itu……(kita
meyakini tidak mungkin tuduhan itu benar) tapi kok dijadikan silsilah?
Bukankah
hal itu sangat kontradiksi???
Sebenarnya silsilah Yesus (Nabi Isa. as) hanya bisa dinisbatkan
kepada ibunya Maryam (maria) karena kelahiran Beliau tidak melalui hubungan
biologis. Yesus (Nabi Isa) lahir dari Kalamullah (kalimat Allah) maka lebih
pantas disebut Yesus (Isa) bin Maryam bukannya Isa (Yesus) bin Yusuf.
Perhatikan ayat Suci al-Qur’an sebagai berikut :
“(Ingatlah ketika malaikat berkata, “Hai Maryam, sesunguhnya
Allahmenggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putra yang dicipakan) dengan
kalimat (yang datang) daripada-Nya, namannya al-Masih Isa putra Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan
(kepada Allah). (Q.S. ali Imran [3]:45).
Silsilah yang disampaikan (Matius 1 : 1) diatas justru
menjadi mubazir dan kontraversi jika dikaitkan dengan akidah/ajaran agama
Kristen dan Islam sendiri, karena Yesus bukan anak Yusuf si tukang kayu, dan ia
juga bukan anak hasil zina Maria dan Yusuf si tukang kayu (suami Maria)
sebagaimana tuduha kaum yahudi. Bukankah Yesus adalah Ruh Suci (Ruh Kudus) yang
langsung dari Allah Swt?Dengan demikian Yesus tidak mempunyai silsilah dari
bapak.Tetapi secara matrilineal(keturunan ibu) Yesus mempunyai keturunan
dari Bunda Maria (Maryam) binti Imran.Tetapi silsilah Bunda Maria diyakini ini
tidak bernasab kepada Nabi Daud.
Bukankah didalam Injil sering sisebutkan bahwa selain Yesus sebagai
anak atau putera Allah, sekaligus ia juga putera Daud? (lihat Matius 20:29-31
diayat itu disebutkan juga bahwa ada orang buta yang memanggil…anak Daud,
kasihinilah kami…) Jelaslah bahwa penisbahan Yesus Putera Daud adalah
pemaksaan silsilah , yang justeru menimbulkan persepsi Yesus adalah benar-benar
anak hasil zina. Sebab pengambilan silsilah keturunan dari Yusuf si Tukang
kayu, sama saja secara tidak langsung “membenarkan” Yesus adalah anak Yusuf
situkang kayu – sebagaimana dinyatakan dalam Matius 1:1…Yakub memper-anakan Yusuf
suami Maria- dan seolah-olah Maria sudah hamil terlebih dahulu sebelum
menikah dengan Yusuf si tukang kayu.
Sangat
membingungkan bukan???
Yang paling penting dalam kesimpulan pernyataan diatas ialah jika
memang Yesus di silsilahkan kepada Yusuf berarti Yesus bukan Tuhan dong…akan
tetapi hanya anak manusia…dan bukan anak/putra Allah? Padahal dalam injil Lukas 1:35 dinyatakan..Jawab
malaikat itu kepadanya, “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Maha
Tinggi akan menaungi Engkau.” Datangnya Yesus itu hanya dengan kuasa Allah
dengan didatangkannya roh Kudus!!!
Dalam Ajaran Kristen menyatakan satu sisi Yesus Anak Daud, sisi
lain Anak Yusuf bahkan yang paling tidak sulit diterima ialah putra Allah…Mana
yang benar???
Didalam al-Qur’an disebutkan :
“Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan Alkitab (Taurat) kepada
Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan
rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada
Isa putra Maryamdan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus (Jibril)…..(Q.S.
al-Baqoroh [2]: 87)
Jelaslah menurut al-Quran yang diwahyukan Allah Swt. kepada Nabi
Muhammad Saw – yang mana ayat-ayatnya telah dihafal dan ditulis dari mulai
jaman sahabat sampai sekarang oleh umat Islam - bahwa Isa as (Yesus) adalah
putra Maryam! Dan tidak disebutkan ada silsilah ayah…
Rekan-rekan penganut ajaran Kristen yang baik….bukankah ini sangat
menarik untuk di kaji…apakah anda hanya cukup mengimani dihati apa yang
dikatakan oleh bapa-bapa gereja tanpa berusaha memahami secara logis ???
Bukankah kita dianugerahi akal fikiran untuk berfikir…kemudian setelah dirasa
logis baru keimanan itu bisa mantap dan nyaman dihati…
Perhatikan sekarang bagaimana orang Kristen mengurutkan silsilah
Yesus yang ada di Perjanjian Lama ke dalam Perjanjian Baru. Yesus adalah seorang
laki-laki yang tidak mempunyai garis keturunan, maka seseorang membuatkan
baginya. Silsilah yang seperti apa? Enam orang pezina dan keturunannya adalah
kakek moyangnya. Laki-laki dan perempuan yang pantas menerima hukuman dilempar
batu hingga mati menurut hukum Tuhan seperti yang diwahyukan pada Musa, dan
diasingkan serta dijauhkan dari rumah Tuhan dari generasi ke generasi ("Anak
Haram tidak boleh masuk jamaah Tuhan bahkan sampai keturunannya yang kesepuluh
(Ulangan 23:2))
Leluhur yang Hina
Mengapa Tuhan memberikan 'ayah (Yusuf)' bagi 'anak-Nya (Yesus)'. Dan
mengapa harus leluhur yang begitu hina? "Di sinilah sifat Maha Kasih-Nya", kata
orang kafir itu. "Tuhan sangat kasih pada orang-orang yang berdosa sehingga Dia
tidak keberatan memberikan leluhur seperti itu pada 'anak-Nya'..."
Hanya Dua yang Membuat
Dari empat penulis Kitab Injil, Tuhan hanya "memberi inspirasi" pada
dua orang diantaranya untuk mencatat sisilah 'anak-Nya' . Agar mudah bagi Anda
untuk mengetahui mana ayah dan kakek dari Yesus dalam dua daftar yang diberikan
penulis Injil, saya hanya menuliskan nama-namanya saja dan menyisihkan yang
tidak terlalu berhubungan langsung. Lihat halaman 393, antara Daud dan Yesus,
Tuhan 'memberi inspirasi' pada Matius untuk mencatat 26 moyang bagi 'anaknya'.
Tetapi pada Lukas ada 41 moyang bagi Yesus. Nama yang sama dari dua daftar
tersebut hanyalah Yusuf yang dianggap ayah menurut Lukas 3:23. Nama ini sangat
menyolok. Ia adalah Yusuf sang tukang kayu. Anda juga dengan mudah bisa melihat
bahwa kedua daftar itu secara kasar tidak sama. Bisakah daftar seperti itu
berasal dari sumber yang sama, misalnya Tuhan?
Memenuhi Ramalan?
Matius dan Lukas terlalu bersemangat untuk menjadikan Raja Daud
sebagai nenek moyang pertama Yesus karena dugaan yang salah bahwa Tuhan akan
mendudukkan seorang keturunan Daud sendiri di atas tahtanya (Kisah Para Rasul 2:
30). Injil mengingkari ramalan ini, karena mereka mengatakan bahwa bukannya
Yesus yang duduk di tahta Daud, tetapi Pontius Pilatus, gubernur Romawi, seorang
penyembah berhala yang menghukum mati Yesus. "Tidak masalah" kata para
penginjil. "Jika tidak pada kedatangan pertama, lalu pada kedatangannya yang
kedua dia akan memenuhi ramalan ini".
Matius 1: 6 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud melalui Sulaiman,
tetapi Lukas 3: 31 mengatakan bahwa Yesus adalah anak Daud melalui Natan.
Seseorang tidak perlu jadi ahli kebidanan untuk mengetahui bahwa tidak akan
mungkin Daud bisa memberi keturunan pada ibu Yesus melalui Sulaiman dan Natan
pada waktu yang bersamaan! Kita tahu bahwa kedua penulis Injil ini adalah
pembohong yang mengacau karena Yesus dikandung ibunya secara ajaib tanpa adanya
campur tangan laki-laki. Bahkan jika kita mengakui bahwa secara fisik Daud
adalah leluhur Yesus, kedua penulis Injil ini tetap harus membuktikan alasannya
benar.
SILSILAH DARI DAUD SAMPAI
YESUS
Menurut Matius 1:6-16
|
- Menurut Lukas 3:23-31
|
- DAUD
- 01. Sulaiman
- 02. Rehabean
- 03. Abia
- 04. Asa
- 05. Yosafat
- 06. Yoram
- 07. Uzia
- 08. Yotam
- 09. Ahas
- 10. Hizkia
- 11. Manasye
- 12. Amon
- 13. Yosia
- 14. Yekhonya
- 15. Sealtiel
- 16. Zerubabel
- 17. Abihud
- 18. Elyakim
- 19. Azor
- 20. Zadok
- 21. Akhim
- 22. Eliud
- 23. Eleazar
- 24. Matan
- 25. Yakub
26. Yusuf
- 27. YESUS
|
- DAUD
- 01. Natan
- 02. Matata
- 03. Mina
- 04. Melea
- 05. Elaykim
- 06. Yonam
- 07. Yusuf
- 08. Yehuda
- 09. Simeon
- 10. Lewi
- 11. Matat
- 12. Yorim
- 13. Eliezer
- 14. Yesua
- 15. Er
- 16. Elmadam
- 17. Kosam
- 18. Adi
- 19. Malkhi
- 20. Neri
- 21. Sealtiel
- 22. Zerubabel
- 23. Resa
- 24. Yohanan
- 25. Yoda
- 26. Yosekh
- 27. Simei
- 28. Matica
- 29. Maat
- 30. Nagai
- 31. Hesli
- 32. Nahum
- 33. Amos
- 34. Matica
- 35. Yusuf
- 36. Yanai
- 37. Malkhi
- 38. Lewi
- 39. Matat
- 40. Eli
- 41. Yusuf
- 42. YESUS
|
Mematahkan Persangkaan
Meskipun hal di atas cukup logis, Orang Kristen terlibat secara
emosional menyatakan bahwa semua itu tidak akan merubah pendapatnya. Mari kita
berikan kepadanya contoh yang hampir sama, tetapi yang bisa membuatnya lebih
obyektif.
Kita tahu dari sejarah bahwa Muhammad Rasulullah adalah keturunan
Ibrahim melalui Ismail. Jadi jika beberapa penulis 'mendapat inspirasi' untuk
menipu bahwa Muhammad adalah keturunan Ibrahim melalui Ishak, maka kita tanpa
ragu lagi akan mengatakan bahwa penulis itu adalah pembohong karena keturunan
Ibrahim tidak mungkin bisa mendapat Aminah (Ibu Muhammad) melalui Ismail dan
Ishak pada saat yang sama! Perbedaan garis keturunan antara dua anak Ibrahim ini
menjadikan perbedaan antara Yahudi dan orang Arab.
Dalam kasus Muhammad, kita mengetahui bahwa bila ada seseorang yang
mengatakan bahwa Ishak adalah moyang Muhammad, maka dia adalah pembohong. Tetapi
dalam kasus Yesus, baik Matius maupun Lukas keduanya dicurigai. Sampai orang
Kristen memutuskan garis mana yang merupakan silsilah bagi "Tuhan"nya, maka
kedua penulis Injil ini tidak bisa ditolak. Orang-orang Kristen telah terpaksa
menerima silsilah ini selama 2000 tahun dan mencoba untuk menyelesaikan misteri
ini. Mereka masih belum melupakannya: Kita kagum akan keteguhan hatinya. Mereka
masih percaya. bahwa "waktu akan menyelesaikan masalah" mungkin 2000 tahun
lagi?! .
"Ada anggapan yang bertentangan bahwa para teolog belum bisa memenuhi
kepuasan pada para atheis. Masih ada kesulitan tekstual yang dihadapi oleh para
peneliti Injil. Hanya orang yang buta Injil yang menyangkal kenyataan ini dan
masalah-masalah lainnya". (The Plain Truth, Juli 1975).
Sumber Inspirasi Lukas
Mari kita biarkan Lukas untuk mengatakan pada kita siapa yang memberi
'inspirasi' padanya untuk mengatakan pada 'Teophilus yang mulia' (Lukas 1: 3)
cerita tentang Yesus. Lihat halaman 396 dalam pembukaan Lukas untuk Injilnya. Ia
mengatakan bahwa ia hanya mengikuti jejak langkah orang lain yang kurang bagus
dibanding dirinya, orang lain yang telah menulis tentang pahlawannya, Yesus.
Sebagai seorang tabib, seorang yang melawan arus, dia tidak diragukan lagi
memiliki kemampuan untuk menghasilkan tulisan yang bagus. Inilah yang dia
lakukan, karena "Setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama
dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur
bagimu".
Dalam kata pengantar terjemahan Injil Lukas, seorang penginjil, J.B.
Phillips, mengatakan - "Dalam segala pengakuannya, Lukas dengan teliti
membandingkan dan mengedit bahan-bahan tulisannya, tetapi kelihatannya dia
mempunyai kecenderungan untuk menambahkan bahan-bahan yang berhubungan dengan
Tuhan, dan kita bisa menebak secara masuk akal pada sumber-sumber tulisan yang
dibuatnya" Dan Anda tetap menyebut ini sebagai Firman Tuhan? Carilah "Injil
dalam bahasa Inggris modern" dengan kulit muka yang tipis dari penerbit Fontana.
Ini adalah edisi yang murah: Dapatkan segera sebelum orang Kristen memutuskan
untuk menghilangkan pendapat Phillips ini dari terjemahannya! Dan jangan heran
jika penulis RSV juga memutuskan untuk menghilangkan kata 'pembukaan' ini dalam
terjemahannya. Itu adalah kebiasaan lama. Secepat mereka mengetahui adanya
kekurangan dalam kitab mereka, secepat itu pula mereka menghilangkannya. Mereka
membuat kitab Injil referensi saya menjadi 'kitab' sejarah yang tak berguna
hanya dalam tempo satu malam.
Injil yang Ada
Siapa penulis "Injil Yohanes?". Bukan Tuhan juga bukan Yohanes
sendiri! Lihat apa yang "dia" katakan mengenai hal ini pada - Yohanes 19:35 dan
21: 24-25. Siapakah Yohanes ini sebenarnya? Mungkinkan dia ini adalah salah satu
murid Yesus yang meninggalkannya di kebun ketika Yesus ditangkap orang Yahudi
dan sangat membutuhkan pertolongan murid-muridnya, ataukah dia adalah orang
keempat belas yang ikut menghadiri perjamuan terakhir di meja makan yang
merupakan orang yang 'dikasihi' Yesus? Keduanya bernama Yohanes. Itu adalah nama
yang populer bagi Yahudi pada masa Yesus. Dari kedua Yohanes ini, tak satu pun
yang merupakan penulis Injil. Itu adalah produk yang tanpa nama dan ini jelas
sekali.
Penulis-penulis Secara Singkatnya
Biarkan saya simpulkan, pencarian 'penulis-penulis' ini dengan
keputusan dari 32 penginjil, yang didukung oleh 50 kelompok-kolompok Kristen.
Penulis-penulis ini telah lama meninggal dunia. Dalam RSV oleh Collins,
catatan-catatan yang berharga dalam "Kitab Injil" dapat ditemui di bagian
belakang. Saya hanya menyalin sedikit dari informasi pada halaman 400. Kita
mulai dengan "Kejadian" - kitab pertama dalam Injil. Penginjil mengatakan
tentang penulis: "Salah satu dari 5 kitab Musa". Perhatikan, kata-kata "lima
kitab Musa" ditulis dengan tanda kutip. Ini adalah cara yang mudah untuk
menjelaskan bahwa --ini adalah kitab Musa dan bahwa Musa adalah penulisnya,
tetapi kami (32 penginjil itu) yang mengetahui lebih banyak, tidak mempunyai
sumbangan terhadap kabar burung itu.
Empat kitab berikutnya adalah "Keluaran, Imamat; Bilangan dan
Ulangan": Penulis? "Secara umum adalah Musa" Ini Kategori yang sama seperti
kitab 'Kejadian'
Siapa penulis kitab 'Hakim-hakim?' Jawabannya, "Mungkin
Samuel"
Siapa penulis buku "Ruth?" Jawabannya "Tidak diketahui"
dan
Siapa penulis dari
1 Samuel? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
2 Samuel? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
1 Raja-raja? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui"
2 Raja-raja? ... Jawabannya:' Penulis "Tidak diketahui"
1 Tawarikh? ... Jawabannya: Penulis "Tidak diketahui mungkin
...."
2 Tawarikh? ... Jawabannya: Penulis "Sepertinya dikumpulkan...
"
Dan seterusnya. Penulis dari kitab tanpa nama ini adalah "tidak
diketahui" atau "mungkin" atau "sepertinya" atau "diragukan" asalnya: Mengapa
menyalahkan Tuhan atas kegagalan ini? Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang
tidak perlu menunggu 2000 tahun seperti penginjil memberitahukan kepada kita
bahwa Dia bukanlah yang berwewenang dalam penulisan dosa-dosa;
aniggapan-anggapan dan kesombongan Yahudi ini: Dia berfirman mengatakan apa yang
mereka lakukan:
"Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis
Al-Kitab. Dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya, 'Ini dari Allah'
(dengan rnaksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan Itu.
Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang ditulis oleh tangan
mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, akibat dari apa yang mereka
kerjakan." (QS. Al-Baqarah (2): 79).
Kita bisa memulai untuk membahas kitab ini dengan ayat-ayat Qur'an di
atas dan mengakhirinya pula, dengan memuaskan bahwa Allah Yang Maha Kuasa
sendiri yang memutuskan persoalan tersebut - "Apakah Injil adalah firman-firman
Tuhan?" Tetapi kita harap saudara-saudara Kristen kita mempunyai kesempatan
untuk mempelajari masalah ini secara obyektif. Biarkan Orang Kristen yang
percaya, penganut 'kelahiran-kembali' meyakinkan kesaksian Injil mereka dengan
penilaian yang lebih baik.
Bagaimana dengan Kitab Al-Qur'an? Apakah Al-Qur-'an adalah
Firman-firman Tuhan? Penulis penerbitan ini telah berusaha untuk menjawab
pertanyaan ini dalam pengetahuan yang ilmiah dalam bukunya "Al-Qur' an -- The
Miracle of Miracles (Keajaiban di atas Keajaiban)".
BEBERAPA KITAB INJIL
-
KEJADIAN
Penulis: Salah satu dari "lima Kitab Musa"
-
KELUARAN
Penulis: Secara umum adalah Musa
-
IMAMAT
Penulis: Secara umum adalah Musa
-
BILANGAN
Penulis: Secara umum adalah Musa
-
ULANGAN
Penulis: Secara umum adalah Musa
-
JOSHUA
Penulis: Sebagian besar adalah Joshua
-
HAKIM-HAKIM
Penulis: Mungkin Samuel
-
1 TAWARIKH
Penulis: Tidak diketahui mungkin dikumpulkan dan diedit
oleh Ezra
-
2 TAWARIKH
Penulis: Mungkin dikumpulkan dan diedit oleh Ezra
-
EZRA
Penulis: Mungkin ditulis atau diedit oleh Ezra
-
ESTHER
Penulis: Tidak diketahui
-
AYUB
Penulis: Tidak diketahui
-
AMSAL
Penulis: Yang paling utama adalah Daud, meskipun ada penulis
yang lain
-
PENGKOTBAH
Penulis: Meragukan, tetapi umumnya dianggap oleh
Sulaiman
-
RUTH
Penulis: Tidak diketahui secara pasti; mungkin Samuel
-
1 SAMUEL
Penulis: Tidak diketahui
-
2 SAMUEL
Penulis: Tidak diketahui
-
RAJA RAJA I
Penulis: Tidak diketahui
-
YESAYA
Penulis: Utamanya adalah Yesaya sebagian bisa jadi ditulis
oleh yang lain
-
YUNUS
Penulis: Tidak diketahui
-
HABAKKUK
Penulis: Tempat dan waktu kelahirannya tidak diketahui
-
RAJA RAJA II
Penulis: Tidak diketahui
Data ini diambil dari RVS Collins, tahun 1971, halaman
12-17.
Penutup
Para pembaca sekarang pasti yakin bahwa, jika pikirannya terbuka,
Injil sekarang ini bukanlah seperti apa yang diakui oleh para propagandis
Kristen. Selama hampir 4 dekade, orang-orang telah bertanya pada saya, bagaimana
saya bisa memiliki pengetahuan yang dalam tentang Injil dan Umat
Kristiani.
Sejujurnya, dalam kedudukan saya sebagai seorang Muslim, membicarakan
Umat Kristen dan Yahudi bukanlah kemauan saya. Saya terpaksa menjadi seperti
ini.
Provokasi yang Pertama
Pada tahun 1939, saya bekerja sebagai penjaga toko di Adam Mission
dekat dengan Seminari Kristen yang menghasilkan pendeta-pendeta dan
penginjil-penginjil yang menjadikan saya dan teman-teman saya sebagai target
bagi pengembangan ajaran mereka. Tiada hari tanpa orang-orang muda Kristen ini
mengganggu saya dan saudara-saudara Muslim saya dengan menjelek-jelekkan isi
Al-Qur'an.
Menjadi pemuda yang sensitif di usia 20 tahun, saya menghabiskan
waktu saya di malam hari untuk mempertahankan keyakinan saya pada Muhammad
Shallallahu Alaihi wa Sallam dengan berusaha mempelajari Al-Qur'an, Injil dan
literatur lainnya. Penemuan saya pada buku Izharuh Yaq merupakan titikbalik
kehidupan saya. Setelah sedikit merasa memiliki kekuatan, saya mengundang
misionaris-misionaris baru ini untuk membahas masalah Kitab Suci Al-Qur'an dan
Kitab Injil mereka.
Umat Muslim Selalu Mendapat Serangan
Ini membuat saya sadar betapa banyak kaum Muslim yang takut dan terus
menerus diserang oleh para penyebar Injil yang datang dari pintu ke pintu untuk
menggoyahkan keimanan kaum Muslim.
Saya mengetahui bahwa perlu memberi saudara-saudara Muslim saya
dengan senjata ilmu pengetahuan yang cukup untuk mempertahankan diri dari
serangan para penyebar Injil tersebut. Saya terdorong memberi kuliah untuk
menunjukkan pada Muslim bagaimana melawan serangan mereka.
Kuliah-kuliah saya juga mengundang orang-orang Kristen untuk
menyaksikan kebenaran Islam dan penipuan yang dilakukan terhadap ajaran
Yesus.
Serangan Bukanlah Hal Baru
Para misionaris Kristen dalam lebih dari 400 tahun terakhir telah
menantang kaum Muslim dalam segala aspek: Dan sejauh pengetahuan saya, banyak
sekali tantangan yang belum terjawab atau baru terjawab sebagian saja. Mungkin
atas kehendak Allah, sumbangan saya dalam bidang ini bisa menjawab tantangan
terhadap penyerang-penyerang Islam tersebut.
Salah satu tantangan itu datang dari Geo G. Harris, penulis
"Bagaimana Membuat Muslim menjadi Kristen". Misi yang mencoba untuk memurtadkan
Muslim di Cina ini mengatakan dalam sikap yang angkuh gaya Barat di halaman 19
di bawah judul 'Teori atau Penilaian Terhadap Penipuan':
Kita sekarang menghadapi penilaian serius dari dunia Muslim, melawan
kitab Injil. Ada tiga aspek yaitu":
1. Bahwa Kitab Kristen telah dirubah sedemikian rupa, dan tidak ada
kemiripan dengan Injil yang ada dalam Al-Qur'an. Ini bisa dijawab dengan
menanyakan salah satu pertanyaan berikut: Dimana ada perubahannya? Bisakah kamu
memberikan satu Kitab Injil yang asli dan tunjukkan bahwa saya bisa
membandingkannya dengan milikku. Kapan mulanya Injil yang asli berhenti
beredar?
2. Bahwa Kitab Suci kita telah mengalami perubahan. Lima pertanyaan
di bawah ini merupakan pertanyaan yang sempurna untuk mereka:
- a. Apakah penipuan atau perubahan itu disengaja?
- b. Bisakah kamu menunjukkan di Injil saya
kalimat yang dirubah itu?
- c. Bagaimana kalimat aslinya?
- d. Kapan, oleh siapa, atau mengapa dirubah?
- e. Apakah perubahan ini pada kalimatnya ataukah
pada artinya?
3. Bahwa Kitab Injil kita adalah 'palsu' untuk menggantikan Kitab
Injil yang asli. Sedikit pertanyaan biasanya muncul dalam situasi ini, bahwa
biasanya Muslim membuat penilaian yang salah seolah-olah Injil atau Perjanjian
Baru adalah benar-benar ada baik di jaman dulu maupun sekarang.
Sebelum melanjutkan setengah bagian diskusi selanjutnya, perlu
diingat bahwa apabila ada musuh yang mau menilai dan mempelajari kitab suci
kita, maka kita harus mempelajarinya juga dan memahaminya, sehingga kita bisa
menjawab pertanyaan-pertanyaan mereka, baik yang positif maupun yang
negatif.
Apakah Kaum Muslim Mempunyai Jawaban?
Apakah kita sebagai Muslim mempunyai jawaban atau
pertanyaan-pertanyaan di atas? Jika Anda telah membaca buku ini, maka Anda akan
tahu bahwa Geo G. Harris tidak mempunyai landasan untuk mempertahankan
argumennya: Saya bisa memberikan Anda halaman yang tepat dari Injil untuk
membuktikan ketidak-benaran pendapatnya.
Kaum Muslim Menantang
Pada halaman 16 dari buku Geo G. Harris, dia mengajarkan peraturan
misionaris yang mendasar untuk memojokkan kaum Muslim:
"Dalam bab ini, diasumsikan bahwa pertanyaan terhadap keaslian dan
kemurnian Kitab Suci kita telah timbul di kalangan umat Muhammad. Jika
masalahnya begitu, sebelum kita mengambil posisi untuk mempertahankan diri, kita
harus mengingat peraturan dasarnya. Biarkan tanggungjawab untuk memberikan bukti
yang benar kita serahkan pada kaum Muslim. (Alhamdulillah!, para pembaca pasti
setuju bahwa dalam buku ini, kita telah menjawab tantangan
Kristen).
Segala puji bagi Allah bahwa dalam 40 tahun masa pembuktian saya
terhadap keaslian Injil yang ditanyakan oleh orang Kristen, akhirnya saya
berhasil memenangkannya.
Ingat, kita sebagai Muslim tidak perlu pergi dari pintu ke pintu
untuk menyebarkan agama kita, seperti yang dilakukan oleh kaum Kristiani yang
mengganggu privasi dan kedamaian dan mengambil keuntungan dari keramah-tamahan
kita.
Mereka yang takut mengatakan kebenaran ketika diprovokasi oleh para
misionaris Kristen ini, yang bahkan pada tahap selanjutnya bahkan terus menghina
Nabi kita tercinta Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, sebaiknya menguji
kembali keimanan mereka.
Kuliah-kuliah ini juga bertujuan untuk memperbaiki
kerusakan-kerusakan yang dialami oleh Muslim yang diserang oleh para misionaris
Kristen. Tanyakan pada kaum Muslim di Chatsworth, Hanover Park atau Riverlea,
bagaimana mereka harus tunduk pada tirani Kristen.
Apabila sumbangan saya yang sederhana ini --"Apakah Injil adalah
Firman Tuhan?"-- diterima oleh kaum Muslim sebagai senjata untuk melawan
misionaris, maka usaha saya tidak sia-sia.
Adalah suatu balasan yang besar apabila salah satu dari murid Yesus
dengan tulus hati menerima kebenaran dan meninggalkan kepalsuan dan
kesalahan.
Balasan yang terbesar tentu saja datang dari Allah Yang Maha Kuasa,
tempat saya meminta petunjuk, Kasih Sayang, Berdoa dan Memohon pertolongan.
Catatan : Artikel ini di ambil dari buku : The Choice Islam and Cristyianity, karya : Ahmad Deedat